Sebuah hubungan asmara yang seharusnya manis dan penuh kasih dapat berubah menjadi hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadarinya dan sulit untuk melepaskan diri dari hubungan tidak sehat ini.

Apa itu toxic relationship?

Dilansir dari Verywell Mind, toxic relationship dalam lingkup hubungan asmara dapat diartikan sebagai hubungan dimana seseorang merasa tidak dipahami, disakiti, dan tidak dihargai. Sebuah hubungan dapat dikategorikan sebagai toxic relationship jika sudah melibatkan kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan seksual dan hal-hal lain yang merugikan salah satu pasangan.

Tanda-tanda toxic relationship

Memang, terkadang sulit untuk mengukur apakah hubungan yang sedang dijalani saat ini termasuk hubungan yang sehat atau tidak. Anda pun tidak bisa menyamakan satu hubungan dengan hubungan yang lain karena masing-masing hubungan memiliki dinamikanya sendiri. Hanya Anda yang dapat merasakan apakah hubungan yang Anda jalani termasuk dalam hubungan toxic relationship atau bukan.

Namun sebagai tolok ukur yang jelas, apabila dalam hubungan tersebut pernah terjadi kekerasan fisik dan non fisik maka sebaiknya Anda mewaspadai hubungan yang sedang Anda jalani. Beberapa tanda sebuah hubungan termasuk toxic relationship antara lain:

• Anda lebih banyak memberi daripada menerima
• Anda sering merasa tidak dihargai sehingga kepercayaan diri Anda menurun
• Anda sering disalahkan dan menjadi pelampiasan amarah
• Anda merasa lelah dan depresi
• Anda takut membuat pasangan Anda marah

Sebagai perbandingan, hubungan yang sehat seharusnya membuat Anda merasa aman, bahagia, dipercaya dan dihormati. Namun dalam sebuah hubungan yang tidak sehat, ada banyak kecemburuan, kekangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang Anda rasakan tetapi sulit untuk mengungkapkannya.

Cara melepaskan diri dari toxic relationship

Tidak mudah untuk melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat, terutama jika hubungan ini sudah berjalan dengan sangat lama. Akibatnya berbagai perilaku buruk yang Anda terima dari pasangan akan dianggap sebagai kebiasaan.

Meskipun demikian, bukan berarti Anda harus bertahan dalam sebuah hubungan yang tidak sehat selamanya. Jika Anda ingin melepaskan diri dari sebuah hubungan yang toksik, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba:

1. Jujur tentang perasaan Anda

Bicarakan dengan pasangan, sikap-sikap apa saja yang membuat Anda merasa bahwa hubungan yang Anda jalani ini bukanlah sebuah hubungan yang sehat. Apabila diperlukan, ajak pasangan untuk berkonsultasi ke psikolog. Namun jika memang tidak bisa ditemukan jalan keluarnya, maka yakinkan diri bahwa perpisahan adalah jalan yang terbaik.

2. Berbagi dengan orang lain

Penting untuk berbagi cerita dan masalah Anda pada orang lain. Orang yang toxic biasanya memiliki sikap manipulatif sehingga mampu menampilkan diri sebagai pihak yang tidak bersalah. Dengan bercerita pada orang lain, Anda bisa menceritakan semua perlakuan buruk pasangan Anda sehingga mampu menguatkan dan mendukung Anda untuk mengakhiri hubungan ini.

3. Cari bantuan profesional

Selain berbagi cerita dengan orang terdekat, Anda juga bisa berkonsultasi pada psikiater atau psikolog, terutama jika Anda mengalami masalah trauma akibat hubungan yang sedang dijalani. Psikolog dan psikiater akan membantu Anda untuk meyakinkan diri membuat keputusan yang terbaik bagi diri sendiri.

4. Fokus pada diri Anda sendiri

Pilih kegiatan yang akan mengalihkan perhatian Anda dari kesedihan. Lakukan kegiatan positif seperti hobi Anda, melakukan hal baru yang akan meningkatkan kemampuan Anda, juga berkumpul dengan orang-orang yang memiliki dampak positif bagi hidup Anda.

5. Berhenti berhubungan dengan pasangan Anda

Jika Anda sudah memutuskan untuk meninggalkan pasangan toksik Anda, maka sebaiknya batasi segala bentuk komunikasi dengannya. Bila diperlukan, blokir semua nomor telepon dan akun media sosialnya agar benar-benar terbebas dari sosoknya.